TASIKMALAYA – Seorang pelajar di Tasikmalaya, Jawa Barat melaporkan penyebar foto dan video bugil ibunya ke polisi.
Foto dan video tidak untuk dikonsumsi umum itu disebarkan oleh seseorang ke media sosial. Hal itu tentunya membuat sang anak geram.
Selain lapor Polisi, pelajar itu juga mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Derah (KPAID) Tasikmalaya.
Peajar SMP itu mengaku trauma atas kejadian penyebaran foto dan video tak senonoh ibunya ke sosial media.
Kepala KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto menjelaskan selama ini ibu korban berstatus janda muda berusia 35 tahunan dan membesarkan anak-anaknya sendirian.
Diduga, foto-foto tak senonoh yang disebarkan pelaku merupakan potongan rekaman video tak senonoh melalui video call Whatsapp.
Pihaknya pun telah memintai keterangan korban, ibu korban dan saksi-saksi teman serta gurunya di sekolah sebagai bukti yang disampaikan ke Kepolisian.
“Saya ke sini mendampingi korban dan ibu korban untuk melaporkan kejadian kekerasan verbal yang dialami anak ini,” kata Ato Rinanto kepada wartawan, Senin (28/9/2020).
At menjelasakan bahwa selama ini, korban trauma karena potongan screenshot video tak senonoh ibunya disebarkan oleh seseorang di media sosial.
Selain itu, foto dan video ibunya itu dikirim oleh pelaku langsung ke WhatsApp teman dan guru di sekolahnya.
Peristiwa ini tentunya menjadi perhatian publik. Lantaran atas aksi berani sang anak melaporkan tindakan tidak terpuji seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini tentunya pihak kepolisian sedang memburu pelaku yang dengan tega menyebarkan foto dan video ibu dari pelajar SMP di Tasikmalaya tersebut.